Gereja Utusan Kristus - Christus Afgezanten Kerk 3.28

4.8 star(s) from 5 votes
Langsom 34
Amsterdam, 1066 EW
Netherlands

About Gereja Utusan Kristus - Christus Afgezanten Kerk

Gereja Utusan Kristus - Christus Afgezanten Kerk Gereja Utusan Kristus - Christus Afgezanten Kerk is a well known place listed as Pentecostal Church in Amsterdam ,

Contact Details & Working Hours

Details

Broeder Samuel Kusuma begon als gebedsgroep bestaande uit 5 personen in zijn huiskamer in Amstelveen met Indonesisch als voertaal. Na een paar maanden breidde dit zich uit tot 11 mensen en werd het een samenkomst op zondag. Op 5 augustus 1982 werd de Gereja Utusan Kristus (Christus Afgezanten Kerk) opgericht. Inmiddels was het aantal tot 30 mensen uitgegroeid en werd de huiskamer te vol.

In 1983 verhuisden we naar de koffiezaal van de voormalige Thaborkerk in Amstelveen. Hier werd voor het eerst ook de eerste zondagsschooldienst gehouden. Het aantal mensen bleef groeien, zodat ook de Grote Zaal van de Thaborkerk waar we inmiddels de dienst mochten houden te klein werd.

Vanaf 1984 werd de dienst gehouden in het gebouw de Ontmoeting in Buitenveldert. Het ledenaantal was inmiddels opgelopen tot ruim 100 mensen. In 1985 werd voor het eerst gestart met de tweetalige bediening. Reden hiervoor was dat gezinnen waarvan 1 van de echtgenoten alleen Nederlands sprak samen de dienst konden bijwonen. Na enkele verhuizingen later, waaronder de Adventkerk in Amstelveen en de Pelgrimskerk in Amsterdam konden we in 2003 een voormalig loods kopen, welke is omgebouwd tot het huidige gebouw waarin we nu zitten aan de Slimmeweg.
______________________________________

Dimulai sebagai kelompok doa terdiri dari 5 orang bertempat di ruang tamu di Amstelveen, dengan memakai Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Beberapa bulan kemudian anggota kelompok doa ini bertambah menjadi 11 orang dan menjadi pertemuan setiap hari Minggu. Pada tanggal 5 Agustus 1982, GUK didirikan. Sementara itu, jumlah anggota bertambah menjadi 30 orang, sehingga ruangan menjadi terlalu sempit.

Pada tahun 1983 kami pindah ke ruang pertemuan (d/h)Thaborkerk di Amstelveen. Di sini untuk pertama kalinya, diadakan juga sekolah Minggu. Jumlah anggota bertambah terus, sehingga Ruang Utama Thaborkerk, yang mana kemudian diperbolehkan untuk digunakan untuk kebaktian, juga menjadi terlalu kecil.

Sejak tahun 1984 kebaktian diadakan di gedung de Ontmoeting di Buitenveldert (Amsterdam). Jumlah anggota pada waktu itu sudah mencapai 100 orang. Pada tahun 1985 untuk pertama kalinya kebaktian dilakukan dalam 2 (dua) bahasa. Alasannya adalah bahwa keluarga dimana salah satu dari pasangan suami-isteri hanya bisa berbicara dalam bahasa Belanda, dapat menghadiri kebaktian bersama. Setelah beberapa kali berpindah-pindah tempat, antara lain ke Adventkerk di Amstelveen dan Pelgrimskerk di Amsterdam, pada tahun 2003 kami dapat membeli bekas gudang di Slimmeweg, Amsterdam, yang mana kami bangun menjadi gedung seperti sekarang ini, dan kami gunakan sebagai gereja.