Keluarga besar prati sentana 1 Gusti Ngurah Panji Sakti sempat menyelenggarakan upacara pelebon secara sederhana untuk mereka yang menjadi korban kejaliman raja I Gusti Karang Paang. Antara lain I Gusti Bagus Ksatra, I Gusti Bagus Jlantik Kalianget dan semua jenazah Jenazah seluruhnya dipelebon di Tukadmungga pada tahun 1823.
Keturunan I Gusti Ngurah Panji Sakti yang dulu cerai berai berada di desa Soka Tabanan, di Pakisan dan desa lainnya, kembali ketempat asalnya masing-masing beserta rakyat pengiringnya. Mereka yang dulu mengungsi ke desa Soka Tabanan kembali ke desa Bangkang seperti I Gusti Nyoman Pandji, I Gusti Ketut Djlantik Prasi. Sedangkan I Gusti Bagus Djlantik Batupulu beserta adiknya I Gusti Made Batan tidak kembali ke Bangkang, melainkan membangun puri di desa Tukadmungga meneruskan rencana ayahnya I Gusti Bagus Jlantik Kalianget dan tinggal menetap disana, kemudian membangun merajan sendiri.(Sumber: Sejarah Buleleng