Pendopo nDalem Resto 3.8

Sekilas Sejarah.

Pendopo nDalem Resto yang juga menempati nDalem Pakuningrat, dengan sejarahnya nDalem Pakuningrat sebai berikut:

RIWAYAT NDALEM PAKUNINGRATAN

Ndalem Pakuningratan dibangun secara bertahap pada tahun 1872 oleh Arsitek Kraton KRT Joyodipuro atas perintah Sultan Hamengku Buwono VII.
Pada mulanya Ndalem Pakuningratan dipakai untuk tempat tinggal para putra Sultan HB VII, kemudian dipakai untuk tempat tinggal Gusti Raden Mas Sujadi yang kemudian bergelar Gusti Pangeran Purboyo bersama istri dan keluarganya, oleh karena itu nDalem Pakuningratan juga disebut nDalem Purbayan Lama.
Di Ndalem inilah tempat kelahiran GRM Dorojatun ( Sultan Hamengku Buwono IX ) pada tahun 1912.
Pada tahun 1913 putra mahkota Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro III wafat karena sakit, lalu digantikan oleh GP Purboyo.
Pada tahun 1921 Sri Sultan Hamengkubuwono VII turun tahta dan pindah ke istana Ambarukmo. Pada tahun itu juga KGPAA Hamengkunegoro IV/ GP Purboyo beserta keluargamya pindah dari ndalem Pakuningratan ke kraton Yogyakarta dan dinobatkan sebagai Sri Sultan Hamengku BUwono VIII.
Tahun 1927 Pendopo Ndalem Pakuningrata yang semula terpisah dari bangunan induk disambungkan jadi satu. Pada tahun 1928 Ndalem Pakuningrata diberikan kepada putrid sulungnya yang bergelar KAnjeng Ratu Pembayun, yang kemudian dinikahkan dengan Bendoro Pangeran Haryo PAkuningrat saudara sepupunya.
Tahun 1940 keluarga BPH Pakuningrat merenovasi Ndalem Pakuningratan dengan memasang ubin dan mengecat tembok, pintu, jendela dan lain-lain secara keseluruhan.
Pada tanggal 12 April 1941 Kanjeng Ratu Pembayun wafat meninggalkan 3 putra 1 putri, putra sulung tertua baru berusia 13 tahun.
Pada tanggal 21 Mei 1956 BPH Pakuningrat menyusul wafat.
Saat ini Ndalem Pakuningratan dengan alamat Jl.Sompilan Ngasem 12, Yogyakarta 55132 ditempati oleh 2 putra dari 4 pewaris Kanjeng Ratu Pembayun, yaitu keluarga sulung RM Noordiyattiroe Pakuningrat dan putra kedua keluarga RM Ebenuchaeri Pakuningrat.
(sumber dari Bu Rina)