Korem 131/Santiago 1.39

jln samratu langi
Manado, 95111
Indonesia

About Korem 131/Santiago

Korem 131/Santiago Korem 131/Santiago is a well known place listed as Government Organization in Manado , Military Base in Manado ,

Contact Details & Working Hours

Details

Sejarah pemberian nama santiago kepada nama Korem 131/Santiago. berdasarkan kajian sejarah tentang perjuangan Santiago melawan VOC dan melalui penggalian silsilah keturunan Raja Santiago, silsilah Raja-raja Manganitu
telah ditemukan bahwa benar pernah hidup di kerajaan Manganitu seorang Raja bernama Santiago.

Nama asli Santiago sejak lahir adalah Bataha, diberikan bersamaan dengan dipotongnya tali pusar Santiago atau dalam bahasa Sangihe disebut areng u papoto puide, dan setelah dibaptis diberikanlah nama baptis yaitu Don Sint Jugov Santiago.

Santiago adalah Raja ke III kerajaan Manganitu yang dilahirkan pada Tahun 1622 sebagai anak sulung dari dari lima bersaudara dan dibesarkan dikeluarga Katolik. Adik- adik Santiago adalah Charles (Carlos) Diamanti, Sapelah, Apueng, gaghiggihe. Pada tahun 1966 saat Santiago berumur 44 tahun, oleh ayahnya Raja Tompoliu yang ketika itu masih menduduki tahta kerajaan Manganitu, mengirim Santiago ke Philipina untuk belajar ilmu pemerintahan di Universitas St. Thomas selama empat tahun, dan semua itu dilakukan atas dukungan sahabat-sahabat ayahnya yaitu orang-
orang spanyol oleh karena saat itu
terjalin hubungan baik antara kerajaan Manganitu dan Spanyol yang berkedudukan di Manila. University of Santo Thomas adalah salah satu universitas tertua di Manila yang didirikan pada tahun 1611, universitas ini berada dekat benteng Santiago-Filipina yang jaraknya kira-kira 2 km dan 1,5 km dari istana Malacanang.

Universitas ini juga sangat dekat dengan gereja khatolik Quiapo Manila. Santiago masuk ke universitas st.


Thomas bersama tatandangnusa putra Raja Buntuang dari kerajaan Tahuna dan Batahi anak seorang Raja dari kerajaan Siau yang belajar di St. Josef College di Manila.
Sekembalimya dari Manila pada tahun 1670 sampai tahun 1675 pada saat yang bersamaan dengan masa pemerintahannya, datanglah VOC di kepulauan Manganitu. (Masa VOC di Indonesia tahun 1602-1799).

Kedatangan VOC di kepulauan Sangihe atas bantuan Sultan Kaitjil Sabori anak dari Sultan Mandarsyah dari Kesultanan Ternate. Santiago adalah satu-satunya raja dari sekian raja-raja di kepulauan Sangihe yang tidak mau dan tidak pernah menandatangani perjanjian dagang dengan Belanda. Akhirnya Belanda dengan licik menggunakan dua orang pemberani untuk menangkap Santiago yaitu dari kerajaan Tabukan dan Sasebohe dari kampong Pensu kerajaan Tahuna. Santiago menyerahkan diri melalui bujukan dari Bawohanggima dan Sasebohe di Benteng Batumbakara. Sebelum ditangkap Santiago sudah melakukan perlawanan selama empat bulan secara terus menerus , peperangan terjadi setiap hari baik di laut maupun dipesisir pantai. Peperangan laut dipimin langsung oleh Santiago sebagai Panglima Laut, sedangkan di darat dipipmpin oleh adik kandung Santiago yaitu Charles Diamanti sebagai pasukan penggempur yang membendung musuh supaya tidak sampai ke dataran. Sedangkan adik kandung perempuan dari Santiago yaitu Sapela memimpin satu pasukan pendukung di lereng bukit.

Pesan perjuangan Santiago yang selalu diucapkan adalah “Nusa Kumbahang Katumpaeng” yang berarti Negeri ini kita pertahankan jangan sampai dimasuki musuh. Santiago menghebuskan nafas terakhir pada tiang gantungan di kerajaan Tahuna pada tahun 1675 dalam usia 53 tahun . semua ini terjadi sebagai hasil dari sebagai politik adu domba Belandan yang mengakibatkan pengkhianatan Bawohanggima dan Sasebohe.