HMI Cabang Malang 3.85

Jalan Jendral Basuki Rahmat 101 Atas
Malang, 65112
Indonesia

About HMI Cabang Malang

HMI Cabang Malang HMI Cabang Malang is a well known place listed as Organization in Malang , Youth Organization in Malang ,

Contact Details & Working Hours

Details

Samar-samar kami pada waktu itu mencoba mendengarkan beberapa cerita terkait awal mula sejarah berdirinya HMI Cabang Malang dari beliau yang sering kami sebut pada waktu itu Mahasiswa dengan Nomer NIM (Nomor Induk Mahasiswa) 001 Mahasiswa pertama kali yang terdaftar pada Perguruan Tinggi yang dulu kala kita sebut IKIP kalau sekarang UNM (Universitas Negeri Malang) yaitu beliau Prof. Drs. H. M. Ahmad Ickhsan. Yang pada waktu itu bercerita kepada kami bahwa beliau adalah salah satu orang yang ikut menggagas dan mempelopori adanya HMI di wilayah Malang. Kronologisnya kalau kita masih ingat sejarah berdirinya HMI, seorang Prof. Dr. H. Lafran Pane beserta 14 kawannya mendirikan HMI yang pada waktu itu didirikan di STI Yogyakarta tanggal 05 Februari 1947 pada hari Rabu Pon pukul 14.00 – 18.00 WIB. Bermula dari hari itu salah satu kawan dari beliau ada yang berasal dari Malang yakni H. M. Anwar beliau adalah saudara dari kakanda Ickhsan, dengan penuh kesadaran serta tentunya dengan harapan dan cita-cita yang menjadi misi bersama tidak hanya secara koridor karena berdirinya HMI merupakan tujuan bersama yang terkolektif secara menyeluruh dipenjuru Indonesia maka barang tentu tanggung jawab ini harus diejawantahkan diseluruh pelosok penjuru Indonesia.

Prof. Drs. H. M. Ahmad Ickhsan, beliau adalah orang yang mampu menggambarkan dan melanjutkan perjuangan di Bumi Malang ini, dengan kilas balik sejarah bahwa beliau pernah tercatat sebagai Mahasiswa dengan Nomor NIM. 001 pada Perguruan Tinggi keguruan yang dulu masih familier sering dipanggil IKIP Malang. Semasa mudanya beliau pernah juga merasakan fase adaptasi dari bangsa ini setelah merdeka, salah satunya dalam bentuk pengabdian kepada negara untuk menjadi masyarakat yang wajib bela negara beliau tergabung dalam Masyarakat Tentara Republik Indonesia Pelajar (Mas-TRIP). Dalam kesehariannya beliau juga mengkomando para Mahasiswa dan Pelajar pada umumnya untuk aktif dalam keorganisasian salah satunya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan dengan keberanian dan kesungguhan beliau HMI di Malang terbentuk dan pada tahun 1951 dan pada tahun 1954 beliau menjadi Ketua Umum HMI Cabang Malang.

Seiring berjalannya roda organisasi dengan tuntutan yang diharuskan untuk melakukan kaderisasi di HMI Cabang Malang dibawah kepemimpinan beliau HMI di Malang mulai melakukan kederisasi ditataran grassrood untuk dijadikan pondasi untuk melanjutkan perjalannan HMI Cabang Malang. Dalam fase beliau masih tidak terlalu berbeda dengan kepengurusan sebelumnya artinya dalam fase ini masih terfokus pada pergerakan untuk mengkader dan memperkokoh perjuangan untuk masa yang akan datang. Beliau adalah kader yang dilahirkan dari rahim IKIP Malang yang secara tidak langsung dididik dan dibesarkan oleh pendahulu sebelumnya dari IKIP Malang dan dalam meneruskan perjuangan sebagai sebuah amanah perkaderan dalam fase ini salah satu periode dimana mulai adanya fluktuasi organisasi yang mengarah pada nuansa hambatan dan tantangan yang melanda sebuah organisasi yang diwarnai dengan uji coba komitmen pada kader-kader muda dengan nuansa komitmen yang fluktuatif, sehingga pada periode ini kakanda Ali Sofyan berusaha dengan sekuat tenaga memperjuangkan periodesasi ini untuk mewarnai pada proses perkaderan. Kader yang pernah tercatat sebagai kader terbaik IKIP Malang ini memang dari awal masuk HMI beliau sudah bersemangat sekali dengan tujuan dan misi besar HMI dalam menjawab tantangan yang ada dibangsa indonesia, yang pada kala itu kita bisa menangani beberapa pergolakan di Bangsa ini salah satu contohnya karena kedekatan HMI dengan beberapa organ KAMI, KAPI, PII mencoba merumuskan beberapa konsonan untuk menjawab jaman dan periodesasi ORDE BARU dengan semangat Nas-Ag-Kom membuat dan melahirkan beberapa nuansa politik yang sangat kuat dominasinya secara tidak langsung efek itu juga mempengaruhi bebebera kondisi di Malang sehingga dibawah kepemimpinan beliau HMI di Malang melakukan penguatan internalisasi Ideologi Organisasi dengan melakukan beberapa penerjemahan platform tujuan HMI dengan melakukan studi-studi terkait dengan Ke-Islaman dan Ke- Indonesiaan dengan pola ini tidak banyak daerah yang ada komunitas HMI nya melakukan pola yang sama, salah satunya melakukan kaderisasi di kampus-kampus yang belum ada HMInya, dan yang paling luar biasa Kakanda Ritonga dengan pengurusnya Kakanda Sudarmo melakukan pembentukan HMI di Kalimantan Timur lebih tepatnya membantu dalam mendirikan HMI di Samarinda yang pada waktu itu kita bisa sebut Kakanda Bahahranie dari Kalimantan Timur mencoba menjadi team karateker pembentukan HMI di Samarinda.

FASE STABILISASI HMI 1961-1965
Pada era dan jaman periodesasi beliau ini sebuah pematangan akan namanya sebuah kaderisasi mulai besar di Malang sudah ada institusi yang melakukan perkaderan yang bagus di internal institusi selain di IKIP Malang, yaitu lebih tepatnya ada di Universitas Brawijaya ada beberapa anggota yang memiliki loyalitas dan kesadaran akan ber-Himpun untuk menyatukan NKRI dengan bersatu dan saling membesarkan bersama antar sesama Pemuda dan Mahasiswa.

Perkembangan jaman dan kondisi pada periode ini mengharuskan HMI segera dengan sigap menyikapi beberapa fenomena yang luar biasa antara lain fenomena pergolakan pada bangsa Indonesia dengan adanya dan munculnya sebuah aksi radikalisasi yang mengusung atas nama pembebasan demi menghasilkan sebuah tatanan politik yang tersirat sesuai dengan inti Parsialitas Ideologi yang ada pada setiap organisasi kiri pada waktu itu. Beberapa fenomena yang terjadi di Negara Indonesia mengharuskan HMI pasang badan untuk tetap komitmen mempertahankan dan memperjuangkan tetap tegaknya NKRI ditengah prahara munculnya Gerakan Separatis (PKI) yang dengan jelas mengibarkan bendera perlawanan ke NKRI, HMI salah satunya, yang mencoba menangkal Pola Radikalisme dari PKI pada waktu itu dengan tentunya melakukan gerakan-gerakan yang bersifat konsolidatif dengan barisan umat Islam untuk menggagalkan gerakan separatis HMI yang pada waktu itu pula HMI juga lagi diancam oleh barisan yang mengtakan tidak Pro pada Pemerintah. Ada kalimat yang luar bisa yang sekaligus menjadi spirit bersama “Kalau Tidak Sanggup Bubarkan HMI maka pakai Rok saja Kalian Semua...” gumam dari salah satu tokoh Separatis yang pada waktu itu berkuasa.

FASE KRITIS MELAWAN SPARATIS 1966-1968
Pada fase ini kita mampu melakukan penerjemahan sejarah dengan cerita dan latar belakang yang sangat keras, dalam artian tidak cukup kita menggunakan analisis dan fase pertarungan dengan mempergunakan tatanan Intelektual saja, yang pada waktu itu kita diharuskan berhadapan langsung dengan Gerakan Separatis. Kalau kita bisa mengamati rekam jejak sejarah Ketua Umum HMI Cabang Malang diawal era 65-an, pada periode itu sebenarnya HMI Cabang Malang dipimpin oleh Kakanda Masrani, akan tetapi seiring jalan pergolakan yang terjadi di Malang, yang tentunya dengan adanya ancaman secara fisik mengharuskan HMI Cabang Malang mengambil langkah taktis dengan mengganti Ketua Umum dengan Ayunda Yanmine K, dengan harapan ketika ada pemimpin perempuan ada sedikit kelonggaran untuk melakukan kekerasan secara fisik “Ya… saya juga diancam juga dengan kemana-mana di ikuti...” sahut Ayunda Yanmine ketika pada waktu itu kita wawancarai di rumahnya daerah Papa Ungu. Kondisi ini tidak lantas menyusutkan perjuangan HMI Cabang Malang dalam menggalang kekuatan yang ada di Malang sebagai salah satu bentuk Show of Force perlawan dan menentang adanya gerakan separatis, Kakanda Masrani dengan pola dan gerakan yang terkoordinir melakukan komunikasi dengan barisan pemuda PP-NU, IP-Muhammadiyah dan Strata Jajaran Kodim 512, berinisiatif untuk melakukan gerakan penumpasan Separatis di daerah Malang tanggal 7 Maret 1965 lebih tepatnya seluruh kader HMI Cabang Malang bersama organ kepemudaan Islam yang ada di Malang bersatu padu melakukan penumpasan di daerah Kota Lama, yang tentunya tidak setengah-setengah kita melakukan gerakan penumpasan walaupun tidak sedikit darah yang dikeluarkan oleh kader-kader pemberani dari HMI Cabang Malang. Secara perkaderan paska tahun 1965 Hmi Cabang Malang kembali konsentrasi dengan melakukan penataan pada sektor-sektor akademis dengan melakukan penyaluran kader sesuai dengan bakat keilmuannya untuk senantiasa mewarnai ruang-ruang realitas bangsa indonesia dengan tentunya tetap mengedepankan inti perkaderan dan falsafah Ideologi Keumatan dan Kebangsaaan dalam setiap pola aktifitas sehari-hari.

OTHER PLACES NEAR HMI CABANG MALANG

Show more »