OUTBOUND MANAGEMENT TRAINING
Masyarakat dunia kini menyaksikan bahwa kehidupan sosialnya telah berubah sedemikian rupa akibat perkembangan teknologi. Sudah tidak disangsikan lagi bahwa batas-batas geografis sudah kian memudar karena setiap anggota masyarakat kini bebas bergerak; menerima, mengirim dan mengakses informasi. Intensitas transaksi informasi yang sedemikian hebatnya menyebabkan pola hidup masyarakat tidak lagi hanya mengandalkan komunikasi primer , namun penggunaan komunikasi sekunder seperti internet misalnya kini menjadi suatu kecenderungan utama ( a main trend ).
Pemanfaatan teknologi sekaligus juga mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Namun demikian harus pula dipahami bahwa kemajuan dan pemanfaatan teknologi mensyaratkan setiap masyarakat memiliki kemampuan dan keahlian tertentu untuk dapat menguasai teknologi, dan bukan sebaliknya. Berbagai upaya dikerahkan umat manusia menuju pada penguasaan teknologi sesuai dengan kemampuannya .
Mereka yang memiliki sumber daya terbatas dapat dikatakan tertinggal dari pihak yang memiliki kemampuan lebih besar .
Pada tingkatan organisasional terjadi perubahan esensial yang berkaitan dengan transformasi sistem manajemen tradisional kearah modernitas. Transformasi ini tentu saja memunculkan persyaratan-persyaratan kompetensi yang harus dipenuhi para pelaku pekerjaan. Teknologi kearah efesiensi dan efektifitas kerja kian hari kian bertambah canggih sehingga akhirnya sistem manajemen organisasi mengalami perubahan besar.
Masing-masing organisasi berlomba memanfaatkan teknologi dengan menginvestasikan berbagi sumber daya agar eksis ditengah perubahan dan ketatnya kompetensi .
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, kami dari Eagle Adventure telah merancang suatu format pelatihan dengan menggunakan metode belajar dari pengalaman (learning by doing/ experience) dengan menggunakan aktifitas luar (outdoor activities) sebagai media pembelajaran.
Dengan metode ini peserta akan dihadapkan pada tantangan-tantangan dan permainan yang menarik dalam rangka menemukan nilai pembelajaran (learning points). Kegiatan yang dilakukan akan diarahkan pada sebuah diskusi, yang dari diskusi ini akan digaris bawahi nilai pembelajaran (learning points) yang dapat diambil agar dapat diupayakan perbaikan yang mungkin dilakukan (continuos improvement)