Desa Sembawa 3.25

Kuningan,
Indonesia

About Desa Sembawa

Desa Sembawa Desa Sembawa is a well known place listed as Organization in Kuningan ,

Contact Details & Working Hours

Details

RIWAYAT SINGKAT ASAL – USUL DESA SEMBAWA



Posted on Februari 29, 2012 by lusysry

Standar

Sedikit mengenal asal usul desa sembawa, kecamatan jalaksana, kabupaten kuningan, propinsi jawa barat.

Pada tahun 1743 seorang pemuda yang berasal dari Mataram, bernama YOGA PAHPILO bersama dua orang pengiringnya bernama Ki GAHGAR dan Ki GOHGOR sedang mengadakan perjalanan. Mereka bermaksud berkelana untuk memperdalam ilmu dan kesaktiannya ke kawasan Gunung Ciremai.

Setelah berminggu-minggu berjalan, mereka merasa lelah, lalu beristirahat di bawah pohonyang besar dan rindang yang ternyata adalah pohon Asem. Karena lelahnya, dengan tiupan angin sepoi-sepoi yang sejuk mereka bertiga tertidur lelap.

Setelah bangun mereka melanjutkan perjalanannya ke arah Barat, tiba-tiba mereka melihat danau kecil yang airnya jernih dan banyak melimpah, sehingga yoga pahpilo menamakannya Cibanyak. Mereka lalu mandi untuk membersihkan badannya sehingga mereka segar kembali.

Ketika hendak melakukan perjalanan, yoga pahpilo baru merasa ingat bahwa pedang pusaka yang dibawanya tertinggal di bawah pohon besar saat mereka beristirahat dan tertidur. Mereka memutuskan untuk mengambil pedang pusaka yang tertinggal.

Setelah tiba di bawah pohon besar tadi, yoga pahpilo merasa senang karena pedang pusakanya masih berada di tempat semula. Sambil memandang ke sekelilingnya yoga pahpilo mengutarakan isi hatinya kepada dua pengiringnya bahwa dia merasa betah dan nyaman tinggal di daerah ini sehingga sembada (pantas) kalau tempat ini di jadikan sebuah desa . Kedua pengiringnya setuju.

Untuk membangun sebuah desa, mereka berembuk untuk menentukan dulu batas-batasnya. Setelah sepakat mereka berangkat menuju arah timur laut dan sampai di suatu tempat disana banyak pohon Loa yang berbulu sehingga tempat tersebut dinamakan “LOA BULU”, yang sekarang menjadi batas dengan Desa Manis Lor.

Kemudian mereka menuju ke selatan, di sana ada pohon Sendapa, lalu tempat ini dinamakan “DEPOK” yang sekarang menjadi batas dengan Desa Manis Kidul.

Mereka berjalan terus menelusuri pinggir sungai, di tempat perjalanan mereka melihat pohon Kiara besar dan dibawahnya ada mata air lalu sungai tersebut dinamakan Cikiara. Terus mendaki dan ada sebuah batu besar yang menyerupai Guci, tempat tersebut dinamakan Ciguci.

Dari situ mereka terus menuju ke arah barat dan sampai ke dua buah bukit kecil yang di sebut Munjul Kembar. Terus berjalan ke barat sampai ke perbatasan tanah Desa alaksana dan Desa Sangkanerang. Di tempat tersebut mereka kehabisan bekal, kebetulan ada pohon Kupa yang berbuah lebat namun ternyata keropos (kopong) tempat itu sinamakan Sikopeng.

Kemudian menuju ke utara tanpa berhenti, sampai kesuatu tempat yang mereka namakan Sidobras. Dan disitu mereka menuju ke arah timur dan di tempat itu mereka mendengar gemericik air yang cukup keras. Sehingga mereka menamakan Cikuruwik.

Mereka terus berjalan ke arah timur menelusuri sungai. Sepanjang sungai menemukan banyak mata air. Sungai tersebut dijadikan batas desa sebelah Utara sebagai bats terakhir yang mereka buat sehingga sungai tersebut mereka namakan sungai Cilangkap yang artinya lengkap seluruh batas desa. Sungai cilangkap menjadi batas dengan Desa Peusing.

Setelah selesai menentuakan batas desa, barulah mereka membangun tempat tinggal dan mereka sepakat memberi nama “DESA SEMBAWA“. Diambil dari nama pohon Asem dan pedang pusaka yang berhasil mereka bawa kembali.

Semakin lama banyak orang berdatangan dan menetap di Desa Sembawa. Jumlah rumah tempat tinggal semakin bertambah sehingga berjumlah seratus dua kepala keluarga.

Mereka terus bekerja keras bahu-membahu membuka hutan untuk di jadikan sawah dan ladang, lalu mereka membagi sawah dan ladang menjadi seratus dua bagian sesuai jumlah kepala keluarga dengan luas yang sama, bagian sawah tersebut dinamakan tanah kasikepan dan kepemilikan turun menurun kepada anak cucunya.

Saat itu datang pula pendekar dari Cirebon menetap di Desae sembawa, yaitu Ki Weduk, Ki Raksa dan Ki Kawinah.

Desa sembawa semakin berkembang, penduduk desa bermusyawarah dan mereka semua sepakat mengangkat yoga pahpilo menjadi kuwu, untuk memimpin desa sembawa.

Penduduk desa sembawa semakin berkembang untuk memudahkan pengurusannya akhirnya Desa Sembawa dijadikan 5 (lima) daerah (blok) yaitu:

Blok manis sekarang dusun I (RW 01)
Blok pahing sekarang dusun II (RW 02)
Blok puhun sekarang dusun III (RW 03)
Blok wage sekarang dusun IV (RW 04)
Blok kliwon sekarang dusun V (RW 05)

Sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman serta perkembangan kemajuan untuk membantu kuwu (kepala desa) dalam melaksanakan pemerintah, maka diangkat perangkat desa yaitu :

Nagabihi sebagaiwakil kepala desa.
Jurutulis bertugas mengatur dan mengerjakan administrasi desa.
Raksabumi yang tugasnya mengatur pertanahan dan pengairan.
Lulugu sebagai kepala pulisi desa bertanggung jawab atas keamanan desa.
Capgawe mengurus dan mengatur jalan desa.
Eabau bertanggung jawab mengenai kehutanan.
Ngalambang mengatur dan mengurus kesehatan rakyat (penduduk).
Ketib mengurus masalah kependudukan lahir, mati dan agama

Disamping tugas pokok diatas mereka diberi tugas lain yaitu :

Ngabihi mengatur dan memimpin blok kalkwon
Lulugu mengatur dan mengatur dan memimpin blok puhun
Capgawe mengatur dan memimpin blok wage
Babau mengatur dan memimpin blok manis
Ngalambang mengatur dan memimpin blok pahing

sebagai upahnya mereka menerima sawah garapan yang disebut bangkok, lauasnya disesuaikan datang tugas dan tanggung jawab terhadap pekerjaanya

Untuk kelancaran pekerjaan di desa, pelaksanaan pembangunan dilakukan secara gotong-royong terutama oleh sikep.

Pohon asem tempat istirahat yoga pahpilo dan dua orang pengiringnya di tebang pada tahun 1882 pada waktu kuwu baluan. Dilokasi tersebut didirikan mesjid dan bale desa.

Kuwu yoga pahpilo meninggal, dimakamkan di wilayah desa sembawa, berdampingan dengan makam penggiring ki gahgar dan ki gohgor. Daerah pemakamannya di namakan di Buyut (buyut kuwu), ki raksa di makamkan di sikoang, ki weduk dimakamkan di cibenen, dan ki kawinah dimakamkan di si bodras.

DAFTAR KUWU / KEPALA DESA SEMBAWA

TAHUN 1743 – 1788 YOGA PAHPILO
TAHUN 1788 – 1820 KUWU PULO
TAHUN 1820 – 1857 KUWU MUBAROK
TAHUN 1857 – 1885 KUWU BALUN
TAHUN 1885 – 1906 KUWU MUBARAM
TAHUN 1906 – 1923 KUWU PRAJA WIJAYA ( KUWU HAJI )
TAHUN 1924 – 1933 KUWU MAKATURAKSA ATMAJA
TAHUN 1933 – 1942 KUWU OYOG YOGYA KARSA WIJAYA
TAHUN 1942 – 1945 KUWU SARMA KARTA PERWATA
TAHUN 19945 – 1965 KUWU SALAR KARTASASMITA
TAHUN 1966 – 1979 KUWU MUKALIM HARJADINATA
TAHUN 1980 – 1988 KUWU RUSMANAN
TAHUN 1989 – 1997 KUWU SUNADI
TAHUN 1998 – SEKARANG KUWU UHAN JUHANA