Bahasa Cirebon (Basane Wong Cerbon) 4.8

Perjuangan
Cirebon, 45135
Indonesia

About Bahasa Cirebon (Basane Wong Cerbon)

Bahasa Cirebon (Basane Wong Cerbon) Bahasa Cirebon (Basane Wong Cerbon) is a well known place listed as Education in Cirebon ,

Contact Details & Working Hours

Details

Merupakan sebuah bahasa yang dituturkan atau digunakan secara luas baik dalam keseharian maupun aktifitas formal pendidikan dan pemerintahan di wilayah Pantai Utara Jawa Barat mulai dari Pesisir Pedes dan Cilamaya di Kab. Karawang, Pesisir Blanakan, Legon Kulon, Pamanukan serta Pusaka Nagara di Kab. Subang hingga Indramayu, Cirebon dan Kec. Losari di Brebes Jawa Tengah.

Keberadaan Bahasa Cirebon merupakan sebuah warisan budaya yang telah diakui dan dijaga keberadaannya secara hukum melalui Peraturan Daerah Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 yang isinya "Bahwa Pemerintahan Prov. Jawa Barat mengakui keberadaan tiga suku asli Jawa Barat yaitu Betawi, Sunda dan Cirebonan serta mengakomodasi dan melestarikan eksistensi dari ketiga suku tersebut" dalam hal ini pengajaran budaya dan bahasanya juga termasuk didalam upaya pelestarian tersebut.

Dalam Kesehariannya Bahasa Cirebon terbagi atas dua buah tingkatan yaitu Bahasa Cirebon tingkat standar yang disebut (Basa Bagongan) serta Bahasa Cirebon tingkatan halus atau yang disebut sebagai (Basa Bebasan).

Pada sebuah penelitian yang menggunakan Metode Guiter ditemukan sebuah hasil penelitian yang menyatakan bahwa Bahasa Cirebon memiliki Perbedaan sekitar 75% dari bahasa Jawa Baku yaitu Bahasa Jawa Yogyakarta dan Surakarta serta memiliki Perbedaan sekitar 76% dengan Bahasa Jawa Timuran, namun diperlukan upaya konservasi Bahasa Cirebon yang lebih keras lagi, karena untuk diakui secara Internasional sebagai sebuah Bahasa yang mandiri diperlukan Perbedaan sekitar 80% dari Bahasa terdekatnya yakni Jawa. (Metode Guiter)

Sedangkan di Indramayu berkembang Ragam Bahasa Cirebon dialek Indramayuan, bahasa Indramayuan atau biasa disebut Basa Dermayon memiliki perbedaan sekitar 30% dari Bahasa Cirebon. perbedaan ini terdapat pada penggunaan kata dasar seperti saya (Indramayu : Reang, Cirebon : Ingsun) dan sebagainya.

Sementara di wilayah lainnya, berkembang ragam Bahasa Cirebon dialek Plered (area Kec. Plered (Kab. Cirebon dan sekitarnya) yang ditandai dengan digunakannya akhiran "o", dan biasanya penuturnya menggunakan kata "Wong Cirebon" untuk menunjukan bahwa mereka adalah warga cirebon. bukan "tiyang grage" seperti yang biasanya digunakan oleh penutur bahasa cirebon baku di Kota Cirebon.

Lain dengan Plered adajuga dialek Jawareh (Jawa Sewareh) atau Jawa Separuh di daerah yang merupakan daerah perantara Kultur Cirebonan dengan Sunda. misalkan di Perbatasan Cirebon dengan Brebes dan Kuningan, ditandai dengan sudah sangat bercampurnya (Giling Gisik) Bahasa Cirebon dengan Sunda seolah melahirkan sebuah bahasa baru.

Lalu di Utara Cirebon ada dialek Gegegsik, dipercaya sebagai dialek yang lebih halus dibanding dengan dialek plered, karenanya disinilah banyak lahirnya para Dalang Cirebonan.

selain banyaknya perkembangan ragam bahasa cirebonan, terdapat juga ragam bahasa Sunda-Cirebonan, merupakan ragam bahasa sunda yang ada di wilayah Cirebon sehingga bersinggungan langsung dengan kultur cirebonan dan melahirkan sebuah bahasa yang unik, sekurangnya terdapat 2 buah ragam besar bahasa sunda yang termasuk Bahasa Sunda-Cirebonan, yaitu:

- Ragam Bahasa Sunda dialek Timur laut (Sunda Kuningan), ditandai dengan penggunaan kata "Kami (saya)", sadeh (siapa), kumadeh (bagaimana), kaendi (kemana). yang digunakan secara luas di Cirebon Timur, Kuningan, Brebes Bagian Barat dan Selatan.

- Ragam Bahasa Sunda dialek Tengan Timur (Sunda Majalengka), ditandai dengan penggunaan kata "dewek / sorangan (kamu)" dan kata lainnya, semisal "empal (gule), rumba (pecel), ngoprek (ronda)" dan sebagainya, biasanya digunakan di wilayah Majalengka daerah Selatan.

dan ada sebuah ragam bahasa sunda lagi yang ada di Cirebonan, yaitu ragam bahasa Sunda Parean, ditandai dengan penggunaan kata "Kami (saya)" "Inya/Kita/kola (kamu)" , goyang (pulang) dan sebagainya, ciri lainnya adalah tidak dikenalnya pepet "eu" pada bahasa sunda parean, kata "tidak" diartikan "Hente"di Sunda Parean dan bukannya "Heunteu" seperti pada bahasa Baku dialek Selatan (Sunda Priyangan).

itulah sekilas percampuran bahasa yang terjadi di wilayah Cirebonan. uniknya bahasa Cirebon dan perpaduan menarik Sunda-Cirebonannya.

Dengan ini kami berharap kedepannya perkembangan Bahasa Cirebon bisa menjadi sebuah bahasa yang mandiri dan diakui secara Internasional sebagai sebuah Bahasa Indentitas kearifan budaya lokal, seperti yang sering dikatakan masyarakatnya ;


"Cerbon kuh dudu Sunda dudu Jawa, Cerbon ya Cerbon!"


website :
Kamus Bahasa Cirebon
http://id.wiktionary.org/wiki/Kamus_Bahasa_Cirebon
Kamus Bahasa Sunda Cirebon (termasuk Sunda Parean)
http://id.wiktionary.org/wiki/Kamus_Bahasa_Sunda_Cirebon

Blogspot :
http://basacirebon.blogspot.com


Terimakasih dan Salam Konservasi

wassalam
admin

OTHER PLACES NEAR BAHASA CIREBON (BASANE WONG CERBON)

Show more »