Alun-Alun Kajen 5.31

4.5 star(s) from 84 votes
Jalan Mandurejo, Kajen
Pekalongan, 51161
Indonesia

About Alun-Alun Kajen

Alun-Alun Kajen Alun-Alun Kajen is a well known place listed as Sports/recreation/activities in Pekalongan ,

Contact Details & Working Hours

Details

Kabupaten Pekalongan Kota Santri

S-ehat
A-man
N-yaman
T-ertib
R-api
I-ndah




GREBEG MAULUD

Kegiatan akan dipusatkan di Alun-alun Kajen dengan pawai dan pembacaan ikrar setia pada NKRI dan dimeriahkan dengan display drumband.

Peserta akan dikumpulkan di dua titik, ayitu Lapangan SMA PGRI 2 Kajen dan halamam Gedung Golkar. Selanjutnya peserta akan berpawai menuju ke alun-alun dari arah utara dan selatan.

Eelemen masyarakat yang akan memeriahkan kegiatan itu terdiri dari PNS, pelajar, organisasi profesi, organisasi kepemudaan, TNI/Polri, perusahaan swasta, pondok pesantren, linmas, serta pegawai seluruh desa/kelurahan.

Koordinator kegiatan H Soesilo mengatakan, para peserta akan memakai seragam sesuai dengan profesinya masing-masing dan semuanya membawa bendera merah putih dengan ukuran 60x90 cm.

Adapun kegiatan kirab dan Grebeg Mauludan akan diisi dengangelar karawitan, kirab budaya, dan upacara penyerahan gunungan dan beduk.

"Kegiatan grebeg, di depan dilakukan dari Pendapa Kabupaten Pekalongan menuju ke Alun-alun Kajen dan berakhir di Masjid Al Muhtarom, kajen," jelasnya.

Kurang Sosialisasi

Menjelang finis, di depan masjid akan dimeriahkan dengan membunyikan serentak bedug dari 10 kecamatan, yaitu Tirto, Wiradesa, Bojong, Sragi, Kesesi, Karanganyar, Wonopringgo, Kedungwuni, dan Buaran.

Warga yang dimintai pendapatnya menilai kegiatan itu kurang sosialisasi. Padahal , kegiatan yang menggunakan anggaran daerah itu seharusnya bisa dinikmati secara maksimal oleh masyarakat.

"Jika disosialisasikan dengan baik, kegiatan itu bisa menjadi paket wisata yang menarik bagi orang luar daerah," tutur Rahmadi (40), warga kedungwuni.

Masyarakat, khususnya di luar kajen, masih banyak yang belum tahu kegiatan Grebeg Maulud yang sudah rutin digelar sejak tiga tahun lalu.

"Kegiatan itu jangan sampai hanya seremonial dan rutinitas saja, namun ada manfaat bagi masyarakat secara umum." imbuh Toni (25), warga Wiradesa. (Sumber Suara Merdeka 4/3)